Peunawa.com | BIREUEN - Sejumlah Artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW dipamerkan di Halaman Pendopo Bupati Bireuen pada Minggu (23/01/2022) mulai pukul 15:00 WIB sampai selesai dalam program Road Show Artefak Rasulullah.
Artefak Rasulullah yang dipamerkan yaitu Surban,Tongkat, Darah Bekam, Janggut,Rambut,Tanah Makam,Kiswah Ka'bah,Kiswah Makam, Siwak dan Pedang.
Bupati Bireuen Dr.H.Muzakkar A Gani,SH.,M.Si dalam sambutannya menuturkan bahwa sebagai umat Islam yang lahir jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat, dapat mengenalnya lebih nyata merupakan suatu keberkahan dapat melihat artefak nabi.
Sementara Ketua Tim Artefak Rasulullah, Hasri Harahab saat diwawancarai awak media mengatakan Artefak tersebut berasal dari satu Meseum di Terengganu Malaysia bekerjasama dengan EO terbesar di Jakarta, Rahmat Muliana asal Bireuen.
"Grub ini saya memimpinnya dari Lampung sampai ke Aceh, Artefak ini untuk mahabbah kita kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW, untuk kencintaan kita kepada Nabi,"jelasnya.
Ia juga mengatakan 10 (Sepuluh) Artefak Rasulullah yang dipamerkan hanya pedang yang replika, 9 lainnya terjamin keasliannya dan sebagian besar milik Sultan Brunai Darussalam.
"Harapan dari pemegang amanah ini, ini sampai ke Masyarakat, artinya kita sudah hampir-hampir melupakan Rasulullah supaya teringat, bagi yang sudah umrah dan haji dia pasti merasakan sesuatu ketenangan bertemu dengan Rasulullah di Madinah (di raudhah yang jadi rebutan untuk berdoa diraudhah,"tuturnya.
Sebelumnya, Prosesi Pameran dilakukan penyerahan Pedang oleh Tgk.H.Nuruzzahri (Waled Nu) kepada Bupati Bireuen Dr.Muzakkar A Gani,SH.,M.Si serta foto bersama dengan unsur Forkopimda.
Kemudian panitia sambil bershalawat meminta unsur Forkopimda naik ke pentas yang telah disediakan untuk membuka 10 Artefak Rasulullah dan disaksikan ratusan masyarakat.
Hadir Bupati Bireuen Dr.H.Muzakkar A Gani,SH.,M.Si, Ketua DPRK Bireuen Rusyidi Mukhtar,S.Sos (Ceulangik), Unsur Forkopimda, Setdakab Bireuen Ir.Ibrahim Ahmad, Kepala SKPK, Rektor UNIKI Bireuen Prof.Dr.H.Apridar,SE.,M.Si , Waled Nu dan ratusan masyarakat. (A/Y)