Hal ini disampaikan oleh Dailami, S.
Hut. selaku Asisten Administrasi Umum Pemerintah
Kabupaten Bireuen saat membuka secara resmi kegiatan Intervensi Penurunan
Stunting Terintegrasi dalam Kabupaten Bireuen yang berlangsung di Gampong Blang
Rambong Kecamatan Peusangan, Rabu (08/06/2022).
“Penyebab Stunting terdapat banyak faktor sehingga untuk
menanggulaginya tidak bisa dilakukan
oleh masing-masing sektor dengan kegiatan yang parsial. Faktor penyebab
langsung dan tidak langsung dari stunting harus diselesaikan bersama-sama oleh
seluruh lintas sektor yang terkait melalui integrasi intervensi gizi spesifik
dan sensitif. Integrasi dan konvergensi program yang dilaksanakan oleh lintas
sektor”, ungkap Dailami dalam sambutannya.
Dailami menambahkan bahwa pembinaan desa lokus stunting
merupakan bagian dari inovasi Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk mengevaluasi
kinerja desa Lokus, juga sebagai proses dalam melahirkan desa lokus terbaik
yang dilakukan melalui pembinaan dan penilaian desa lokus.
Pembinaan desa lokus dilakukan oleh tim dari berbagai
unsur dan lintas sektor. Terdapat delapan unsur yang akan melakukan pembinaan
di desa Lokus Stunting, diantaranya Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial,
PUPR, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan, Kemenag dan P3ND.
Selain intervensi gizi spesifik, Dinas
Kesehatan juga bekerja sama dengan Dinas dan Lembaga yang terkait dalam
melaksanakan intervensi gizi sensitif. “Dalam pelaksanaan intervensi gizi
sensitif, kami membutuhkan bantuan dari kementerian dan Lembaga yang terkait.
Untuk ketahanan pangan, kami membutuhkan peran Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian. Selain itu peran Dinas PUPR dalam pembangunan sanitasi dan air
bersih maupun dukungan dari Kementerian Agama terkait edukasi pra pernikahan
serta dinas terkait lainnya”, paparnya lebih lanjut.
Dikatakannya, kedelapan unsur tersebut akan melakukan
pembinaan terhadap desa lokus stunting melalui intrumen yang telah ditetapkan
dari berbagai indikator dan variabel.
Diakhir arahannya, Dailami mengucapkan
terimakasih atas seluruh partisipasi Keuchik dan Perangkat Gampong Blang
Rambong, seluruh Kader Ponsyandu, BKB, Kader Lansia, KPM dan Kader PKK yang
telah mengupayakan dan menfasilitasi terselenggaranya kegiatan pembinaan Desa
lokus stunting yang perdana.
“Melalui
berbagai program yang telah dicanangkan dan
kerjasama seluruh komponen masyarakat, kita berharap masalah stunting dapat
segera diatasi dan sasaran kita di tahun 2024 Kabupaten Bireuen menjadi Kabupaten
bebas stunting”, tutup Asisten 3 dengan penuh harapan.(*)